CALIFORNIA - Masalah keamanan privasi anggota di Facebook hingga saat ini masih menjadi kekhawatiran sejumlah anggota. Terlebih ketika informasi pribadi 100 juta anggotanya bocor di internet.
Telegraph, Kamis (29/7/2010) melansir, daftar nama 100 anggota Facebook di publish di situs berbagi file terbesar, 'Pirate Bay'. data tersebut bocor dalam bentuk file yang bisa diunduh siapa pun. Informasi tersebut bahkan telah tersebar dan diunduh lebih dari 1.000 pengguna.
Seorang pengunduh file mengatakan bahwa data-data yang diunduhnya di Pirate Bay sungguh menakjubkan dan sangat mengkhawatirkan. Tak banyak pengguna yang tahu bahwa data pribadinya dapat diakses melalui mesin pencari.
Kendati demikian, Facebook tetap berpegang teguh pada aturannya mengenai privasi yang ada saat ini, dan membantah bahwa 'data-data pribadi' tersebut telah tersebar di internet.
Seperti diketahui data tersebut hampir mencapai seperlima dari jumlah anggota Facebook secara keseluruhan, yang mencapai 500 juta pengguna.
Kebocoran data di Pirate Bay tersebut dilakukan oleh seorang konsultan keamanan Ron Bowles. Ia menggunakan sejumlah kode untuk mengumpulkan data 100 juta pengguna Facebook. Tujuannya, ia ingin memberitahukan kepada pengguna facebook bahwa masalah privasi sangat penting dan Facebook harus segera memperketat pengaturan privasi dan keamanan situsnya.
Terkait hal itu, Simon Davies dari Privacy International, mengatakan Facebook harus segera mengantisipasi setiap bahaya keamanan yang mengancam situsnya.
"Facebook seharusnya telah mengantisipasi serangan ini dan telah menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk mencegah itu," kata Davies.
"Tak dapat dibayangkan bahwa perusahaan dengan ratusan ahli tak mampu mengatasi hal sebesar ini dan ini menunjukkan Facebook telah lalai," tambahnya.
"Orang-orang tidak memahami pengaturan privasi dan inilah hasilnya." tandas Davies.
sumber : http://news.id.msn.com/
Telegraph, Kamis (29/7/2010) melansir, daftar nama 100 anggota Facebook di publish di situs berbagi file terbesar, 'Pirate Bay'. data tersebut bocor dalam bentuk file yang bisa diunduh siapa pun. Informasi tersebut bahkan telah tersebar dan diunduh lebih dari 1.000 pengguna.
Seorang pengunduh file mengatakan bahwa data-data yang diunduhnya di Pirate Bay sungguh menakjubkan dan sangat mengkhawatirkan. Tak banyak pengguna yang tahu bahwa data pribadinya dapat diakses melalui mesin pencari.
Kendati demikian, Facebook tetap berpegang teguh pada aturannya mengenai privasi yang ada saat ini, dan membantah bahwa 'data-data pribadi' tersebut telah tersebar di internet.
Seperti diketahui data tersebut hampir mencapai seperlima dari jumlah anggota Facebook secara keseluruhan, yang mencapai 500 juta pengguna.
Kebocoran data di Pirate Bay tersebut dilakukan oleh seorang konsultan keamanan Ron Bowles. Ia menggunakan sejumlah kode untuk mengumpulkan data 100 juta pengguna Facebook. Tujuannya, ia ingin memberitahukan kepada pengguna facebook bahwa masalah privasi sangat penting dan Facebook harus segera memperketat pengaturan privasi dan keamanan situsnya.
Terkait hal itu, Simon Davies dari Privacy International, mengatakan Facebook harus segera mengantisipasi setiap bahaya keamanan yang mengancam situsnya.
"Facebook seharusnya telah mengantisipasi serangan ini dan telah menyiapkan langkah-langkah yang tepat untuk mencegah itu," kata Davies.
"Tak dapat dibayangkan bahwa perusahaan dengan ratusan ahli tak mampu mengatasi hal sebesar ini dan ini menunjukkan Facebook telah lalai," tambahnya.
"Orang-orang tidak memahami pengaturan privasi dan inilah hasilnya." tandas Davies.
sumber : http://news.id.msn.com/
No Comment.